Post Info TOPIC: Isu yang beredar di Aceh
ir-ones

Date:
Isu yang beredar di Aceh
Permalink   


Salam,

Setelah di telan oleh gelombang tsunami, banyak dari anakČ kecil dan Balita yang menjadi yatim piatu dalam sekejap, pertolongan pun datang bertubiČ termasuk dari masyarakat indo di india - namun ketika setiap LSM dan lembaga pemerintah sibuk mengurus jenazaah mereka yang tergeletak dimanaČ, dan sibuk memberi pertolongan kepada mereka yang masih hidup.. salah satu dari musuh islam (misionaris) datang menawarkan pertolongan dengan dalih OTA (Orang Tua Asuh)....dan selanjutnya mengkiblatkan mereka yang blm tau apaČ kepada kiblatan lain di luar islam.. salah satu saksi mata menceritakan hal ini di MILIS tetangga..entah benar tidak nya Wallahu A'lam...Isu yang beredar ini membuat sekumpulan masyarakat Aceh di Malaysia bengis dan telah membentuk Tim khusus menanggulangi AnakČ yatim piatu di Aceh. email ini bukan untuk menyinggung ato mengoreksi siapa pun ..ini hanyalah isu yang sedang beredar di Aceh Tercinta..

wassalam,
ir_ones


__________________
Muammar Kurniawan

Date:
Permalink   

SALAM,

seperti tak habis-habisnya, setelah musibah bencana alam gempa dan tsunami, para korban ditambahkan dengan masalah penjarahan2 oleh orang2 yang tak bermoral. tak terhitung toko2 dan mayat yang menjadi korban penjarahan, apapun yang dianggap berharga oleh mereka maka apapun caranya akan mereka lakukan.
seperti tak sadar dengan cobaan ini, para penjabat sudah ada yang mulai "merampok" bantuan2 yang telah disalurkan. salah satu contoh yang terjadi di kecamatan muara batu, camat muara batu telah mencoba menggelapkan dana sebesar 30 juta rupiah.seharusnya dana itu dipergunakan untuk keperluan pengungsi, tetapi tak jelas lagi keberadaannya.akhirnya camat tersebut dicopot jabatannya.nauzubillah minzalik...

mudah2an org2 yang tidak berkaca dengan musibah ini diampuni dosa2nya, amiiin...moga para korban dapat diampuni dan bagi para korban, semoga diberi ketabahan yang luar biasa oleh Allah SWT.amiiiin....

wassalam...


muammar k...


__________________
Syawaluddin

Date:
Permalink   

Warga Percaya Pesta Keyboard Datangkan Bencana

ANDAIKAN larangan pesta keyboard digubris, mungkin bukan begini ceritanya. Secara teoritis dan akademis mungkin tak ada benang merahnya. Tapi bagi yang percaya akan keramatnya Makam Syiah Kuala, seyogianya tak ada pesta keyboard di lokasi itu. Namun nasi sudah menjadi bubur, akhirnya pesta pun berbuah bencana.

Makam Syech Abdurrauf As-Singkily yang terdapat di pinggir Selat Malaka memang menjadi tempat "suci" bagi kalangan masyarakat setempat maupun Banda Aceh dan sekitarnya. Kini lokasi itupun hancur saat gempa dan gelombang tsunami melanda Aceh, Minggu, 26 Desember lalu.

Ada beberapa cerita dari mulut ke mulut, di antaranya adalah air bah mengamuk akibat dari perbuatan yang tidak menyenangkan beberapa orang. Ada juga air bah mengamuk sebagai akibat tak digrubrisnya larangan permainan keyboard yang disponsori orang-orang tersebut.

Adalah Bachtiar, 34, seorang pedagang yang merupakan warga Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh yang bercerita tentang hal itu. Dia mengaku pada malam itu, sekelompok orang yang bertugas di sana, menggelar perpisahan dengan mendatangkan kelompok keyboard.

Di sana, mereka menggelar pesta musik pada Sabtu (25/12) malam dekat dengan lokasi Kompleks Makam Syiah Kuala. Beberapa warga kemudian mencoba melarang namun gagal. Mereka berulang-kali diancam dengan todongan senjata.

Kekejaman itu, menurut Bachtiar bukan hanya itu saja, beberapa warga desa di sana sering sekali mendapat intimidasi dari orang-orang tadi. Dia sendiri pernah merasakan kekejaman. Akibat kesalahan kecil, Bachtiar mengaku pernah dibenam di dalam air.

Diakui Bachtiar, maupun beberapa warga lainnya, dan tokoh masyarakat di sana sudah melarang untuk pelaksanaan acara pesta keyboard karena keramatnya daerah itu. Larangan itu sama sekali tidak diindahkan bahkan mereka terus berpesta di kawasan Bukit Cot Ba U yang berada persis di depan makam Syiah Kuala.

Pagi harinya, cerita Bachtiar lagi, sebagaimana diberitakan sebelumnya, pukul 08:50, gempa bumi melanda seluruh kawasan Aceh. Di kawasan itu, air turun sekitar 5 km dan tanah di sana retak-retak. Tak berapa lama kemudian keluar air dan langsung menggenangi kawasan pemukiman Deah Raya yang berpenduduk lebih kurang 2000 jiwa.

Dan akhirnya gelombang tsunami yang diceritakan Bachtiar lebih tinggi dari kawasan pegunungan Sabang, langsung menerjang dan meluluhlantakkan kawasan pemukiman itu. Desa itu sendiri luluhlantak dan hanya menyisakan 185 orang warga yang selamat.

Sementara oknum aparat dari salah satu kesatuan di Pulau Sumatera itu, disebutkan Bachtiar, melarikan diri sesaat gelombang itu meninggi. Lain lagi cerita Nonong, 23, warga setempat yang ditemui terpisah. Dia mengaku sempat terperosok masuk bumi saat gempa terjadi. Syukur, umurnya masih panjang, dia diselamatkan warga yang lain.

Nonong juga punya cerita yang sama dengan Bachtiar. Namun dia masih menyisakan kisah larangan dua pria berjenggot panjang berwarna putih yang mendatangi aparat yang sedang berpesta di sana. Sayangnya larangan itu tak digrubris. Sialnya, mereka malah menghardik kedua lelaki tua yang kemudian menghilang entah ke mana.

Selain cerita tadi, setelah gempa Nonong menyebutkan sempat melihat sekilas sinar putih menembus angkasa di lokasi makam ulama besar Aceh masa pemerintahan Sultanah Sri Ratu Safiatuddin ini. "Setelah sinar itu hilang, kemudian ombak hitam datang dengan dahsyatnya," cerita Nonong.

Keramat

Cerita kekeramatan kawasan pekuburan Syiah Kuala itu sendiri, banyak direkam Waspada dari beberapa warga. Bachtiar sendiri sudah membuktikan dua kali soal hal itu. Pertama saat adiknya yang perempuan tertelan jarum pentol. Saat itu, ayahnya sibuk mengobatkan adiknya hingga ke Medan.

Di kota ini, tim dokter menyarankan melakukan operasi dengan terlebih dahulu membongkar tenggorokan adiknya. Namun sang ayah enggan melakukannya karena khawatir akan sesuatu. Kemudian, ayah Bachtiar membawanya pulang dan mencoba bermunajat di makam Syiah Kuala. Di sana dia berdoa untuk mengharapkan kesembuhan itu.

Setelah melaksanakan kenduri, tanpa diduga satu minggu kemudian jarum pentol itu keluar. Kekeramatan lainnya adalah saat Bachtiar mencuri air di sekitar pemakaman beberapa tahun yang lalu. Tanpa dia duga, dari sekitar pemakaman keluar seekor harimau hitam yang mengaum. Bachtiar kemudian meninggalkan air dalam ember dan harimau itupun pergi.

Cerita warga lainnya adalah bagaimana dua orang pemuda yang bersumpah untuk tidak mengakui telah mencuri satu barang. Tanpa diduga seorang di antaranya mati setelah bersumpah. Setelah diselidiki, akhirnya diketahui ternyata pemuda itu memang mencurinya.

Cerita-cerita sedemikian sampai tulisan ini diturunkan memang masih menjadi cerita dari mulut ke mulut. Namun dari hasil pemantauan Waspada di lokasi terlihat memang cerita itu ada benarnya. Bahkan lokasi pemakaman itu hancur berantakan kecuali kain hijau sebagai penutup makam dan nisan yang masih utuh tanpa tersentuh kotoran akibat bencana tsunami.



Syawaluddin,



__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard