Rekans di mana saja, Melengkapi task-force yang dibentuk Unsyiah yang lebih merupakan "coordinating" task force untuk rekontruksi Aceh, FMIPA Unsyiah telah juga membentuk task force di tingkat fakultas untuk menjawab tantangan2 kini, jangka pendek dan menegah dalam masa pra-rekonstruksi, yakni masa emergency dan recovery.
Unsyiah telah menetapkan bahwa 1 Maret akan menjadi permulaan semester genap 2004-05. Tapi siapkah kita semua di Unsyiah?
Bagaimana dengan mahasiswa yang tidak punya apa2 lagi? Dimana mereka harus tinggal? Darimana biaya SPP dan biaya hidup mereka? Bagaimana pula dengan dosen2 yang telah tiada atau staf administrasi yang juga jadi korban? Ada staf pengajar yang rumahnya hancur dan tidak punya apa2 lagi.
Sebagian memang ada yang masih bisa tinggal di rumah saudara dekat, jauh dan teman. Tapi untuk berapa lama? Sebagian mungkin masih dapat menlajutkan hidup dengan bantuan dari posko2 pengungsi dan dermawan lainnya, tapi sampai kapan?
FMIPA Unsyiah sedang mendata para mahasiswa dan staf nya agar diperoleh data akurat. Yang mendesak setelah data tersedia adalah: 1. Melakukan kampanye gerakan solidaritas sosial dalam masyarakat agar bagi yang mempunyai kamar untuk ditempati mahasiswa atau agar masyrakat tidak menaikkan sewa kamar terlalu berlebihan karena asas demand-supply semata. 2. Jika diperlukan, membangun tempat tinggal sementara untuk staf dan mahasiswa. Direncanakan Aula fakultas dan tempat parkir akan diberi dinding dan disekat untuk tempat tinggal sementara. Diperlukan bahan bangunan, pendirian MCK, dapur umum, dll. 2. Subsidi dan bahkan pembebasan SPP terhadap hampir semua mahasiswa.
Ini hanya bagian dari program2 emergency. Untuk recovery akan disampaikan segera.
Kami mohon bantuan teman2 semua untuk meberikan bantuan dan atau mencarikan sumber bantuan untuk keperluan2 tersebut di atas, sehingga tanggal 1 Maret mahsiswa dapat kuliah seperti yang direncanakan.