Saya juga tadi ingin memberitakan hal yang sama, tetapi datanya dari Kakak saya (saya menelepon malam ini ke Medan). Tapi karena masih seperti rumor, saya khawatir untuk mengirimkannya di milist ini.
Tapi karena sudah ada beritanya (di luar benar-tidaknya isinya), maka saya tuliskan apa yang saya dengar dari Kakak saya.
Suami anak paman saya adalah orang Aceh. Sekitar 5 hari yang lalu mereka dengan membawa bekal sendiri pergi ke Aceh (dari Medan) naik mobil untuk mencari familinya di Sigli dan Banda Aceh.
Kemarin Kakak saya (anak paman) itu kembali ke Medan. Di Polonia (bandara Medan), dia melihat WNI keturunan China mengumpulkan anak- anak yang datang dari Aceh. Kemudian dia bertanya ke orang tersebut, mau diapakan anak-anak tersebut. Orang China tersebut mengatakan akan dibawa ke suatu tempat (tidak saya umumkan di sini namanya).
Selain itu, Isteri Abang saya adalah dokter di satu Rumah Sakit di Medan, dia bercerita kalau banyak orang-orang yang mencari anak-anak untuk dibawa ke luar dari RS. Tetapi RS tersebut sudah memutuskan untuk melindungi anak-anak itu dan tidak akan menyerahkannya.
Kejadian ini sudah dilaporkan ke Aceh Sepakat (Organinasi perkumpulan orang Aceh di Medan), Muhammadiyah dan PKS.
Selain itu, menurut cerita anak paman yang ke Aceh itu, sudah banyak missionaris yang berbuat hal yang sama di Aceh.
Saya menuliskan email ini bukan bermaksud ber-SARA ria, tetapi hanya sebuah peringatan baik bagi yang Muslim maupun bagi yang bukan. Saya yakin kalau kejadian ini dibiarkan, maka akan timbul musibah yang lebih besar di masa depan. Seandainya tujuannya adalah membuat orang Aceh keluar dari Islam, maka tentunya akan timbul perang yang besar di sana nantinya. Kita sudah melihat Maluku yang memalukan itu. Karena saya tidak ingin melihat itu lagi, maka saya mengusulkan agar kita berbuat hal-hal yang fair saja.