Post Info TOPIC: Belajar di Mesir, Siapa Takut !
M Hanafiah

Date:
Belajar di Mesir, Siapa Takut !
Permalink   


Sampai kini, Mesir masih menjadi idola sebagian besar para peminat studi ilmu-ilmu keislaman. Maklum, di negeri Lembah Nil ini terdapat universitas tertua di dunia, Universitas Al-Azhar. Dari data yang ada menunjukkan, minat para calon mahasiswa asal Indonesia terus meningkat.

Angka setiap tahunnya rata-rata sekitar 400 orang yang berangkat ke Mesir. Kebanyakan mereka mengambil bidang studi ilmu-ilmu keislaman di Universitas Al-Azhar, dan beberapa orang lainnya di Universitas Kairo maupun Universitas 'Ain Syams, dua universitas bergengsi selain Al-Azhar.

Penurunan angka sempat terjadi saat krisis menghantam Indonesia. Dubes RI saat itu, Hassan Wirayuda (kini Menlu), berupaya keras bersama-sama pihak Al-Azhar dan kalangan pengusaha setempat menyelamatkan sebagian mahasiswa yang terancam putus kuliah akibat badai krisis.

Menurut Dubes RI untuk Mesir, Prof Dr Bachtiar Aly, hingga kini jumlah keseluruhan mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Mesir sekitar 3.000 orang. Dari jumlah itu, kata Bachtiar, hanya sebagian kecil, (sekitar 800 orang) yang berbeasiswa. "Selebihnya terjun bebas alias biaya sendiri," tutur pakar komunikasi ini kepada Republika melalui sambungan telepon.

Untuk studi di Mesir, khususnya di Universitas Al-Azhar, sebenarnya tak terlalu berat. "Kita hanya membutuhkan biaya hidup per bulan dan membayar diktat kuliah. Itu pun (diktat--red) hanya setiap semester saja. Tak ada uang SPP atau pungutan lainnya," jelas Bachtiar.

Bila dibanding mahasiswa asal Malaysia yang mencapai sekitar 8.000 orang, jumlah mahasiswa Indonesia memang kecil. Menurut Bachtiar, ketimpangan itu terjadi juga terkait kemampuan financial. "Para mahasiswa yang datang ke Mesir rata-rata berkecukupan, berbeda dengan mahasiswa asal Indonesia. Pendapatan perkapita antara Indonesia dan Malaysia saja kan berbeda jauh. Jadi lebih kepada faktor keuangan saja," urainya.

Bachtiar menjelaskan, pihak kedutaan terus membantu mahasiswa, khususnya bila tahun baru tiba. Semua pendaftaran harus melalui registrasi kedutaan, selain tentu saja seleksi dari pihak Al-Azhar. Seleksi tes ini terutama untuk mereka yang berminat masuk jenjang studi S-2 dan S-3, sementara untuk jenjang S-1 tidak ada ketentuan tes masuk.

Sementara itu, untuk meningkatkan kreatifitas dan membantu mahasiswa, terutama dalam hal fasilitas studi, Bachtiar telah mengalokasikan dana untuk membangun pusat kegiatan dan studi terpadu. "Bentuknya gedung berlantai sembilan. Selain menjadi pusat kegiatan, juga tempat tinggal para mahasiswa. Ya semacam Rumah Indonesia, lah. Di bidang ini, Malaysia telah duluan memiliki gedung pusat kegiatan dan tinggal mahasiswanya," tandasnya. Gedung di atas lahan 1200 meter persegi itu juga akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, auditorium berkapasitas 1500 orang, dan perkantoran organisasi mahasiswa serta fasilitas umum lainnya.

Menanggapi minat calon mahasiswa Indonesia ke Mesir yang demikian besar, intelektual Muslim yang juga pengamat Timur Tengah, Azyumardi Azra menyatakan, bahwa animo yang besar itu membuktikan Mesir masih sebagai pusat intelektualisme Islam. "Sampai saat ini, Mesir bisa dibilang sebagai kiblat studi keislaman, dan itu sudah sejak dulu," ujar Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta ini.

Sementara itu, Dubes Mesir di Jakarta, Dr Ezzat Saad menyambut baik calon mahasiswa Indonesia yang hendak menuntut ilmu ke negerinya. Menurut Ezzat, meningkatnya peminat studi ke Mesir menunjukkan adanya kerjasama yang baik antara Indonesia dan Mesir. "Sejarah mencatat, hubungan kedua Indonesia dan Mesir telah terjalin jauh sebelum Indonesia dan Mesir merdeka. Kala itu melalui para mahasiswa Indonesia yang tengah studi di Mesir, ikut berjuang mengusir penjajah Belanda dengan melobi para pemimpin Mesir dan Arab lainnya," jelas Ezzat.

Terkait adanya kabar pengetatan bagi para calon mahasiswa yang akan melanjutkan ke Mesir, Ezzat mengatakan bahwa hal itu tidak benar. "Tidak ada peraturan khusus. Yang ada peraturan seperti sebelumnya," tambahnya. Menurutnya, pemerintah Mesir tetap membuka pintu bagi siapapun untuk studi di Mesir. Tahun ini, Al-Azhar memberi 130 orang beasiswa kepada Indonesia.

Al-Azhar yang paling populer
Seperti halnya di Indonesia, di Mesir pun terdapat banyak perguruan tinggi. Hanya saja, Al-Azhar yang paling dikenal masyarakat internasional. Berdiri pada 24 Jumadil Awwal 359 Hijriah (979 M), pada awalnya Universitas Al-Azhar adalah hal semacam halaqoh (pertemuan reguler) untuk mengkaji masalah agama. Tempatnya di Masjid Jami' Al-Azhar, yang dibangun pada masa Bani Fatimiyah. Karena perkembangan pesat, diputuskan untuk mendirikan lembaga pendidikan, juga dengan nama yang sama, Universitas Al-Azhar.

Hingga kini, Universitas Al-Azhar memiliki kurang lebih 60 fakultas, baik ilmu keagamaan maupun ilmu umum. Bagi mereka yang mengambil bidang studi keislaman, Al-Azhar tak memungut beaya alias gratis. Namun untuk ilmu-ilmu umum dikenakan beaya yang cukup besar. Universitas Al-Azhar tak hanya terdapat di Kairo, tapi juga terdapat di setiap propinsi (27 propinsi) di Mesir. Statusnya adalah cabang, dan dipimpin seorang dekan. Sementara untuk pusat dipimpin rektor yang kini dijabat Prof Dr Ahmed Omar Hashem. Namun pimpinan tertinggi yang membawahi universitas beserta lembaga-lembaga yang dikelola Al-Azhar adalah setingkat Perdana Menteri (PM), bergelar Syeikhul Akbar yang kini dijabat Prof Dr Mohammed Sayyed Thanthawi.

Selain univeristas, Al-Azhar juga mempunyai lebih lima rumah sakit, puluhan yayasan sosial dan panti sosial, jutaan hektar tanah yang disewakan, dan ribuan sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas. Jumlah mahasiswa keseluruhan sekitar 250 ribu orang, dari 98 negara. Kebanyakan mahasiswa asing mengambil disiplin ilmu-ilmu keislaman. Al-Azhar sendiri, yang kini telah berusia lebih 1028 tahun ini, tetap mandiri. Semua pembiayaan didanai oleh hasil wakaf dan usaha-usaha yang dikelola Al-Azhar.

__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard